Penghujung tahun 2023 mungkin menjadi momen membanggakan bagi masyarakat Indonesia. Tepatnya di bulan November, Bahasa Indonesia berhasil naik kelas menjadi bahasa yang resmi digunakan dalam siding[sich!] UNESCO (sebuah organisasi kebudayaan dan pendidikan di bawah PBB). Dengan disahkannya Bahasa Indonesia, bahasa resmi UNESCO kini berjumlah 10 bahasa.
Menariknya, Bahasa Indonesia menjadi satu-satunya bahasa dari kawasan Asia Tenggara yang terpilih sebagai bahasa resmi dalam konferensi internasional, lho. Pengakuan ini tentunya ikut mengangkat status Bahasa Indonesia di mata dunia dan membuat bahasa ini lebih banyak dikenal oleh lebih banyak penutur yang masih asing.
Di balik suksesnya peresmian tersebut, ada beberapa fakta menarik yang membuat Bahasa Indonesia diakui. Untuk itu, artikel kali ini akan menjawab rasa penasaran teman-teman dalam 5 fakta. Jadi, siap-siap semakin bangga dengan bahasa milik kita ini, ya!
1.Usulan yang Gigih Menjadikan Bahasa Indonesia Bahasa Resmi UNESCO
Salah satu hal yang mempelopori Bahasa Indonesia terdengar di ruang internasional adalah usulan para Duta Besar Republik Indonesia. Khususnya, diskusi antara Duta Besar RI untuk Perancis Bersama Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO.
Usulan kemudian diproses bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Kementerian Luar Negeri, agar rencana ini semakin matang. Setelah melalui proses diskusi, Bahasa Indonesia ditawarkan melalui Sekretariat UNESCO pada bulan Maret 2023 untuk disidangkan lebih lanjut dan ditentukan statusnya.
Di tingkat organisasi UNESCO, proposal Bahasa Indonesia masih harus melalui proses panjang. Sampai tiba tanggal 20 November 2023, untuk pertama kalinya Bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa resmi dalam konferensi umum.
2.Menjadi Bahasa Internasional Bersama Bahasa-Bahasa dari Negara Maju
Telah teman-teman ketahui, bahwa Bahasa Indonesia mampu mewakili Kawasan Asia Tenggara di kancah Internasional. Tapi, ada yang lebih menarik lagi setelah menjadi perwakilan kawasan.
Tahukah teman-teman, kalau Bahasa Indonesia juga bersanding dengan bahasa-bahasa lain dari negara maju. Seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Mandarin, Bahasa Prancis, Bahasa Spanyol, dan Bahasa Rusia yang memang merupakan bahasa internasional.
Kemudian, Bahasa Indonesia juga diakui bersama Bahasa Hindi dari India, Bahasa Italia, dan Bahasa Portugis. Pastinya teman-teman mengenal ketiga negara tersebut yang maju dalam berbagai bidang dan sejarah yang sangat penting sepanjang peradaban masyarakat dunia.
Tak jauh berbeda dari negara-negara tersebut, Bahasa Indonesia juga sangat diperhitungkan dari segi sejarahnya dan berbagai fenomena mengagumkan yang terjadi di abad ini. Dengan demikian, Bahasa Indonesia sama-sama pantas berjajar dengan berbagai bahasa internasional dari negara-negara terdepan.
3. Dari Bahasa Persatuan Ke Bahasa Internasional
Alasan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dalam konferensi umum UNESCO salah satunya adalah nilai sejarah yang kental di negara Indonesia sendiri.
Seperti teman-teman pahami, Bahasa Indonesia sudah menjadi perantara komunikasi bagi masyarakat Indonesia bahkan sejak sebelum kemerdekaan. Tepatnya, ketika Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Secara tidak langsung Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai kekuatan yang mampu menyatukan seluruh rakyat dari latar belakang apapun menuju bangsa yang satu. Fungsi tersebut bahkan tetap berlaku sampai saat ini. Teman-teman dapat berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia dengan warga negara Indonesia dari etnis apapun dan mereka yang berllokasi di pulau manapun.
Pernyataan itulah yang juga dibawa dan dipresentasikan oleh delegasi perwakilan dari Indonesia dalam sidang umum UNESCO. Nilai historis mendalam inilah salah satu alasan mengapa Bahasa Indonesia disetujui tanpa perdebatan.
4.Bahasa Indonesia Semakin Luas Dituturkan Dan Dipelajari Berbagai Negara
Sebagai sarana komunikasi, Bahasa Indonesia tidak hanya digunakan di dalam negeri. Diaspora yang tinggal di luar negeri dan tetap menggunakan bahasa ibunya di keseharian juga ikut membantu pengenalan bahasa ini kepada masyarakat asing.
Inilah faktor lain mengapa Bahasa Indonesia sudah cukup tepat dinobatkan menjadi salah satu bahasa internasional bersama bahasa-bahasa dari negara berpengaruh lainnya. Bahasa yang dibawa oleh Diaspora pun berakulturasi seiring berkembangnya era.
Mulai dari titik inilah, minat-minat masyarakat asing untuk mempelajari Bahasa Indonesia berikut kulturnya semakin berkembang. Tak heran jika kurikulum BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) kini telah menjadi bagian dari komponen pendidikan di 52 negara.
Dibandingkan era sebelumnya, teman-teman akan lebih mudah menemukan warga negara asing yang mampu berinteraksi dalam Bahasa Indonesia saat ini. Bahkan tak jarang, mereka pun memahami dan menguasai bagaimana bertutur sesuai tata bahasa.
Maka benar saja jika perkembangan yang sangat positif seperti ini adalah alasan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
5.Kesempatan Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Sidang UNESCO dan Menerjemahkan Dokumen UNESCO
Setelah sukses diakui sebagai bahasa resmi di lingkungan organisasi UNESCO, tentunya Bahasa Indonesia mendapatkan kesempatan untuk diaplikasikan pada beberapa kesempatan sidang UNESCO.
Faktanya, apabila Bahasa Indonesia mendapatkan giliran untuk digunakan dalam sidang, pemerintah Indonesia juga harus menyiapkan penerjemah berkompetensi mumpuni. Tidak hanya jago menerjemahkan secara literal, namun juga harus mampu memahami Bahasa Indonesia dari segi konteks.
Kesempatan seperti ini disaat yang sama juga merupakan cara untuk mendorong pengenalan akan betapa kayanya sastra Indonesia. Untuk mewujudkan strategi tersebut, pemerintah Indonesia merencanakan agenda kegiatan pembahasan kesusastraan bersama UNESCO.
Selain itu, pengesahan Bahasa Indonesia Bahasa resmi UNESCO membuat pemerintah Indonesia harus melakukan beberapa hal. Salah satunya adalah menerjemahkan konstitusi UNESCO ke dalam Bahasa Indonesia.
Hasil terjemahan ini tentu akan sangat memudahkan masyarakat Indonesia lebih memahami dasar ketentuan UNESCO yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Misalnya saja untuk kebutuhan penelitian teman-teman. Atau sekadar ingin memahami ketentuan konstitusi tersebut diterapkan dalam ketentuan dalam negeri.
Bukan hanya itu, Indonesia juga perlu melakukan sebaliknya. Indonesia wajib menerjemahkan dokumen penting seperti Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 ke dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Prancis.
Peluang Menjadi Penerjemah Lewat Program BIPA
Pengesahan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi UNESCO mungkin adalah kabar baik bagi teman-teman yang bercita-cita menjadi penerjemah.
Modal atau skill utama yang teman-teman wajib miliki tentu saja penguasaan Bahasa Indonesia yang sangat baik, setingkat dengan penutur asli Indonesia. Hal ini penting sekali, karena tata bahasa suatu bahasa dengan bahasa lainnya hampir selalu tidak sama.
Terlebih, masing-masing bahasa, khususnya Bahasa Indonesia memiliki gaya pengungkapan yang berbeda dari bahasa asing lain. Komponen-komponen seperti ini juga harus teman-teman kuasai agar dapat menerjemahkan seperti konteks yang dipahami penutur asli.
Karena itu, teman-teman memerlukan bantuan. Langkah awal untuk mewujudkannya bisa teman-teman mulai dengan mengambil kursus BIPA bersama LaC Telkom University.
Kurikulum BIPA Bersama LaC Telkom University disusun agar suasana belajar lebih interaktif dan teman-teman berani berlatih menggunakan Bahasa Indonesia. Di sini teman-teman juga tidak perlu merasa kurang percaya diri. karena akan didampingi oleh tutor-tutor mahasiswa yang pastinya asyik untuk belajar bersama.
Yuk, mulai wujudkan cita-cita teman-teman dengan mendaftar program BIPA LaC Telkom University dan nantikan berbagai agenda seru selama program berlangsung!
Sumber : https://lac.telkomuniversity.ac.id/fakta-bahasa-indonesia-bahasa-resmi-unesco-yang-sah/